Sorong Papua Barat Daya . Senin (08/07/2024) - Komandan Kodim 1802/Sorong Letkol Czi Angga Wijaya S.IP.,MA menghadiri kegiatan Kunjungan Kerja Ketua DPD RI Ir. H. AA Lanyalla Mahmud Mattalitti Bersama Forkopimda Provinsi Papua Barat Daya dan Kabupaten/Kota Se-Prov Papua Barat Daya Terkait Implementasi Otonomi Khusus Di Papua Barat Daya, bertempat di Swiss Bel Hotel Jalan Jendral Sudurman Kelurahan Malawei Distrik Sorong Manoi Kota Sorong.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi ,
Keuangan dan Pembangunan Prov PBD Bapak
George Yarangga, A.Pi.,MM., mengatakan atas nama pemerintah dan mewakili
masyarakat mengucapkan selamat datang di kota sorong provinsi papua barat daya
kepada ketua dpd ri bapak ir. h. aa lanyalla mahmud mattalitti. Bahwa kehadiran
kita bersama memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk melayani dan
membangun demi mensejahterakan masyarakat kita di tanah papua.
Mencermati sejarah pembangunan papua,
maka dengan penuh kejujuran harus diakui bahwa kebijakan otonomi khusus papua
dan pembentukan daerah otonom baru, telah menjadi instrumen penting dalam
mengakselerasi perubahan papua yang cukup signifikan, yang dibuktikan dengan
perkembangan berbagai daerah (kabupaten), serta perubahan sejumlah indikator
makro pembangunan yang terus mengalami perbaikan.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Ir. H.
AA Lanyalla Mahmud Mattalitti mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah
Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kota Sorong, yang telah menerima dan
menyambut kami dengan cukup baik. Saya juga sampaikan terima kasih kepada
Kapolda Papua Barat, yang telah melakukan pengamanan sesuai tupoksi kepolisian.
Tadi saya bersama Anggota DPD RI
menghadiri langsung acara peletakan batu pertama pembangunan SMK Papua Bangkit
dan Sekolah Sepakbola Kaki Belanda, di Saoka, Distrik Sorong Barat, Kota
Sorong. Pendirian lembaga pendidikan dan sekolah sepak bola yang diinisiasi
oleh Adinda Paul Vincent Mayor, Anggota DPD RI terpilih masa bakti 2024-2029
ini patut mendapat dukungan yang nyata dari Pemerintah. Baik pemerintah daerah, maupun pusat, melalui
kementerian terkait.
Tadi saya mendengar langsung harapan dan curahan hati yang paling dalam dari Kepala Sekolah SMK Papua Bangkit Bapak Petrus Lelmalaya, yang mengungkapkan kepada saya, tentang banyaknya angka anak-anak putus sekolah di Saoka, Distrik Sorong Barat. Karena tidak adanya sekolah menengah atas. Sehingga anak-anak di sana harus berjalan berkilo-kilo meter, atau menumpang truk-truk untuk dapat ke sekolah. Sehingga, bukan hanya percepatan pembangunan SMK Papua Bangkit saja yang harus mendapat perhatian, tetapi juga kebutuhan bus sekolah gratis, yang dapat mengantar jemput para pelajar di sana, ke sekolah-sekolah di kota Sorong.