Aceh Timur, PS: Di tengah pandemi covid 19, dan di sela hebohnya Bimtek aparat desa yang digelar menggunakan miliaran dana desa di salah satu hotel megah di Aceh Timur, para anggota legislatif Aceh Timur pun terkesan tak mau kalah.
Puluhan wakil rakyat itu menembus batas Aceh - Sumut di tengah covid 19 yang ganas, berbondong - bondong menghadiri Bimtek yang digelar di Hotel Polonia, Medan, mulai 10-13 September 2020 tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Sekwan DPRK Aceh Timur, Zubir SE MM, disela - sela kegiatan tersebut melalui telpon selulernya.
" Benar, ini sedang berlangsung, mulai tanggal 10-13 september, diadakan di hotel Polonia, dalam rangka peningkatan SDM, jadi dewan ikut semua," terang Zubir SE MM kepada media ini, Sabtu, 13 September 2020, dari hotel Polonia, Medan.
Zubir menjelaskan bahwa kegiatan itu memang sudah diatur dan diperlukan untuk peningkatan kapasitas dewan.
"Setiap ada perubahan nomenklatur, aturan - aturan baru, jadi anggota dewan ada sarana untuk peningkatan SDM nya, di DPR memang ada diplotkan untuk itu, setiap ada regulasi - regulasi yang baru, jadi karena ini menyangkut dengan pembahasan APBK kedepan, maka perlu penambahan pemahaman," ujarnya.
Dia membeberkan bahwa kegiatan yang sedang berlangsung di Medan itu merupakan kegiatan resmi dengan pemateri dari kemendagri, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepanitiaan Bimtek yang sedang berlangsung di Aceh Timur saat ini, yang sempat bikin heboh, karena menggunakan dana desa yang begitu besar di tengah pandemi.
" Bedalah, ini pematerinya dari kemendagri, kalau itu kan diadakan oleh swasta, kita ini arahan dari kemendagri, kalau enggak ada legalitas dari kemendagri enggak boleh kan, kemudian lembaga yang menyelenggarakan juga harus dapat izin dari kemendagri," ungkap Zubir.
Zubir mengungkapkan, kegiatan itu hanya menghabiskan anggaran APBK Aceh Timur sebesar Rp.500 juta, dan itu sudah termasuk di dalamnya uang saku untuk para anggota dewan.
" Anggarannya sesuai kebutuhan, memang diplotkan sekitar Rp.500 jutaan, tergantung jumlah peserta, jadi karena ini lagi covid, kamar mesti satu orang satu, jadi kontribusi masing -masing sekitar Rp.5 juta untuk panitia, biaya perjalanan untuk anggota dewan sekitar Rp.3 juta, jadi dewan ikut semua, ditambah beberapa orang dari sekwan," pungkas Zubir menutup keterangannya.
Sebelumnya, sejumlah LSM dan puluhan wartawan dikabarkan mendatangi DPRK Aceh Timur, untuk meminta dewan menghentikan Bimtek aparat desa yang diadakan di sebuah hotel megah di kota Idi tersebut. Namun sayangnya, hingga detik ini, tidak sepatah katapun keputusan keluar dari para wakil rakyat itu yang disampaikan kepada publik, sementara Bimtek aparat desa yang menelan miliaran dana desa, hingga kini terus berlangsung, bahkan berlanjut ke tahap dua, tanpa ada satu pihak pun mampu menghentikannya. Kegiatan kontroversial yang sempat heboh itu pun kini sepi dari pemberitaan.(red)