Kegiatan yang dipimpin oleh Bupati Tambrauw Gabriel
Asem , S.E., M.Si. dan dihadiri oleh Rizki Handayani (Deputi produk wisata dan
penyelenggaraan kegiatan/Event Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Ria
Saryanthi (Konservasionis Burung Indonesia). Betwel Yekwam (Tour Operator
Tambrauw). Riza Marlon (Wildlife Photographer Alam Liar). Drs. Musa Kamudi
M.Si. (Asisten 1 Prov. Papua Barat). Kolonel Laut (P) Teddy Barata (Aspotmar
Danlantamal XIV). AKBP Robertus A. Pandiangan, S.IK., MH (Kapolres Sorong).
Saur Situmorang S.sos ( Asisten 2 Kab. Tambrauw ). Kosmas Baru., S. Hut (Ketua
DPRD Kab. Tambrauw). Roland Steven Hutabarat (Kepala BPKAD). Abraham Mayor (
Kadis pariwisata Kab. Tambrauw ). OPD Kab. Tambrauw. Pemilik Hak Ulayat dan
Kepala Distrik Kab. Tambrauw.
Masih banyak burung yang ada di Papua dan ada 30
spesies yang perlu kita lindungi untuk menghindari kepunahan dari ulah tangan -
tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, sumber daya alam begitu melimpah
mari kita bangun bersama-sama untuk mendapatkan perekonomian yang lebih baik,
baik itu melalui pemeliharaan burung yang langka membuat kita menjadi lebih
pesuli terhadap alam.
Wisata alam bisa juga dijadikan wisata olah raga yang
bisa menjadi hayati bagi manusia demi melestarikan fauna yang hampir punah
dimana lagi kita bisa melihat burung yang unik, penebangan hutan liar tanpa
memperhatikan dampaknya, lebih baik merawatnya untuk di jadikan peminat
wisatawan dari manca negara.
Kepariwisataan berbasis budaya, kegiatan
kepariwisataan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai luhur
budaya bangsa, haruslah selalu berlandaskan akan nilai-nilai agama, budaya,
adat-istiadat dan tradisi bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan Bupati Kab. Tambrauw. Pertama kali
yang dijadikan observasi Pariwisata adalah Kab. Tambrauw sesuia dengan
Keputusan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat kita harus melibatkan yang
mempunyai hak ulayat secara otomatis akan terjaga dengan baik,baik itu flora
dan fauanya mempunyai dana cukup besar dalam pembangunanya dan dimasa yang akan
datang mempunyai nilai wisata tinggi di manca negara.
Semuanya dilakukan dengan sidang-sidang adat, Kab.
Tambrauw belum mempunyai ketenaran seperti Kab. Raja Ampat tugas kita sekarang
adalah mempercepat pariwisata dan perekonomian untuk menjadi lebih baik dan
terkenal seperti Raja Ampat bisa menjadi manfaat bagi warga Kab. Tambrauw.
Oleh karena itu Pemerintah menetapkan pariwisata
menjadi salah satu dari lima sektor unggulan dan memberikan anggaran belanja
yang naik cukup signifikan untuk tercapainya target utama pembangunan
kepariwisataan. Kepariwisataan berbasis lingkungan, alam mempunyai kedudukan
yang sama sebagai ciptaan Tuhan, menggunakan alam dan sekaligus melestarikannya
agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
Penyerahan bantuan bagi pemilik Tanah Ulayat dari
Deputi Pariwisata kepada Bupati Tambrauw kemudian kepada Niko (Pemilik hak
tanah ulayat) dalam bentuk barang seperti GPS, Teropong, Ransel, Rompi, Topi.
Perjalanan Birdwatchingdi Kab. Tambrauw dimulai diantaranya pengenalan Flora
dan Fauna, yang langka dan harus dilindungi. Seluruh OPD Kab. Tambrauw beserta
Pemilik hak ulayat Kab. Tambrauw memberikan dukungan dalam pembangunan
Kepariwisataan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.