Pembangunan pondok Natal itu merupakan wujud kepedulian guna menghormati dan meningkatkan solidaritas antar umat beragama terutama diwilayah binaan, kata Danramil1802-04/Seget Lettu Inf Subhi Sagi saat dikonfirmasi kemarin.
“Pembangunan pondok Natal ini dikerjakan secara bergotong royong bersama warga sekitar baik yang beragama Nasrani maupun Muslim serta anggota Koramil 1802-04/Seget, sebagai wujud solidaritas dan kekompakan serta toleransi antar umat beragama di wilayah Koramil Seget,” katanya.
Dengan semangat gotong royong dan kekompakan tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, tentang indahnya kebersamaan sehingga kondisi wilayah akan tetap aman dan sejuk. “Membangun pondok Natal sudah menjadi tradisi bagi warga Papua ketika mengawali perayaan Natal disetiap tahunnya,” ungkap Danramil.
Thomas, salah seorang warga yang ikut dalam pengerjaan Pondok Natal itu mengaku bangga. Ia pun memuji apa yang dilakukan oleh Koramil 1802-04/Seget. “Yaa, saya berharap Pondok Natal ini bukan saja sebagai simbol perayaan Natal, tapi merupakan wujud kebersamaan kita menjaga toleransi kehidupan umat beragama sehingga kita semua dapat hidup rukun dan damai,” katanya.
