PRAJURIT LANTAMAL XIV TERIMA SOSIALISASI SIBER DAN PENGAMANAN TNI ANGKATAN LAUT TA 2019 OLEH DISPAMAL

Sorong, 07 November 2019. Seluruh Prajurit Lantamal XIV beserta Jalasenastri Korcab XIV DJA III menerima Sosialisasi Siber dan Pengamanan TNI Angkatan Laut TA 2019 yang di selenggarakan oleh Tim Siber dan Intelijen Dinas Pengamanan TNI Angkatan Laut (Dispamal) dengan ketua Tim Sekdispamal Kolonel Laut (T) Widyanto Pudyo P, S.H., M.H. beserta rombongan Kalabpamsisjar Dispamal Kolonel Laut (E) H.A. Danang Rimbawa, S.Si.,M.T. Kasi Sutmar Dispamal Letkol Laut (E) Agustinus E, M.Tr.Hanla., S.H., Kasi Lidla Dispamal Mayor Laut (P) Andriyanto, S.H., Kasubsilabkatras Dispamal Mayor Laut (E) Cornelis Dehocman, S.Kom., dan Paur Gulih Dispamal Lettu Laut (KH) Deni E.S. yang bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Jl. Bubara No. 01 Kota Sorong, Prov. Papua Barat.

Hadir pada acara tersebut KS Armada III Laksma TNI Maman Firmansyah, Wadan Lantamal XIV Kolonel Laut (P) Robertus T. Waskito, S.E., M.M., Wadan Pasmar-3 Kolonel Marinir Soeharijadi, Komandan KRI Teluk Lada-521 Letkol Laut (P) Gunawan Hutahuruk, Danyon Marhanlan XIV Letkol Mar Ali Wardana,.S.E., M.Tr. Opsla., para Asisten dan Kasatker Koarmada lll, Lantamal XIV, Pasmar-3, para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Koarmada III, Lantamal XIV, Pasmar-3, Yonmarhanlan XIV, dan KRI Teluk Lada-521, serta Jalasenastri DJA III.

Pada kesempatan tersebut sambutan Pangkoarmada III Laksda TNI I N.G. Ariawan, S.E., M.M. yang dibacakan oleh KS Armada III, intinya “Intelijen sebagai bagian dari fungsi komando merupakan bagian yang harus selalu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan. Pengetahuan Intelijen memberikan gambaran tentang keadaan serta batasan dan peluang dalam upaya pencapaian tugas pokok, di era globalisasi saat ini hakekat ancaman tidak hanya berasal dari aspek militer dan fisik semata, melainkan juga datang dari ancaman non militer dan non fisik, salah satunya adalah ancaman dunia maya. Saat ini dunia telah memasuki era digital, yang melahirkan kejahatan maya, serta menimbulkan ancaman perang dunia maya yang sering disebut Cyber War (perang siber). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perang siber dan pengamanannya maka pada kesempatan yang baik oleh sekdispamal berkenan menyampaikan sosialisasi tentang perang siber dan pengamanannya secara lebih jelas. dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang jelas kepada seluruh peserta sosualisasi. Sehingga terdapat persamaan persepsi dan tindakan dalam implementasi di lapangan yang pada gilirannya akan mendukung tercapainya tugas pokok TNI AL secara keseluruhan”.

Selain itu sambutan Aspam Kasal Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua, S.E, M.M. yang dibacakan oleh Sekdis Pamal, intinya “Cyber War sebagai bagian dari peran informasi rantai  didefinisikan sebagai peperangan yang menggunakan peralatan elektronik dan komputer untuk menghancurkan atau mengganggu peralatan elektronik serta jalur komunikasi lawan atau musuh bangsa dapat berupa konflik antara negara maupun melibatkan aktor-aktor non negara dengan target yang dituju seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi aspek ideologi politik sosial budaya ekonomi pertahanan keamanan serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mengantisipasi terjadinya perang siber atau cyber war yang dapat mengancam pertahanan keamanan dan kedaulatan NKRI TNI Angkatan Laut harus berperan aktif, tidak hanya dituntut profesional dan mahir dalam menggunakan alutsista namun juga harus memiliki kemampuan yang handal dalam menghadapi ancaman di bidang maya. Selain itu juga dituntut untuk lebih mengoptimalkan dalam membangun kapasitas pertahanan siber TNI Angkatan Laut yang memadai yaitu yang mempunyai kemampuan, penangkalan, penindakan, pemulihan bahkan dapat melakukan strategi serangan balik, Oleh karena itu melalui kegiatan sosialisasi keamanan dan Cyber World dapat dijadikan solusi positif dalam upaya menghadapi dan menangkal ancaman serangan siber di lingkungan TNI Angkatan Laut dan keluarga prajurit di seluruh jajaran TNI Angkatan Laut lebih profesional dan dapat memahami potensi ancaman di dunia Siber sehingga dampak negatif dari perkembangan teknologi komunikasi dan internet dapat diminimalisir”.

DISPEN LANTAMAL XIV