Kegiatan ini telah berlangsung ±2 Minggu sejak Senin 28 Januari 2019, yang dibuka juga oleh Panglima Komando Armada III. Penutupan latihan ini dihadiri Ketua KPUD Kota Sorong Robert Jumame dan staf, Ketua Bawaslu Kota Sorong James Kastanya dan staf, Pejabat Teras Koarmada III, Para Danlantamal - Danlanal jajaran Koarmada III, Perwakilan Korem 181/PVT, Kodim 1802/Sorong, Polres Sorong Kota, Pemerintah dan Pelajar SUPM Kota Sorong.
Panglima Koarmada III menyampaikan bahwa latihan yang telah dilaksanakan, untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Materi yang diberikan diawali adanya suatu kejadian dan permintaan bantuan dari rekan-rekan Polri sesuai prosedur. Bagaimana mengatasi kerusuhan dimulai dari tahapan persuasif, koordinatif sampai represif, jika dimungkinkan. Karena itu sesuai dengan Rule of Engagement (ROE), jika mengancam jiwa petugas.
Panglima Koarmada III menambahkan bahwa akan tetap melatih prajurit, walaupun latihan sudah ditutup. Karena sebagai prajurit walaupun suatu event sudah ditutup, namun prajurit harus terus berlatih dan terus berkoordinasi dengan semua pihak. Ini penting! Saat menghadapi situasi yang sebenarnya, kita sudah siap. "Sebagai TNI, apakah saat tidak ada perang kami tidak berlatih? Justru dalam situasi damai, kita berlatih untuk siap menghadapi setiap kemungkinan yang akan terjadi. Itulah intinya profesionalisme itu", kata Panglima Koarmada III.