Sorong,PW:
Bertempat di Gedung Aimas Convention Center (ACC) Kota Baru Aimas Kabupaten
Sorong, Presiden Republik Indonesia Ir H
Joko Widodo menyerahkan 1.230 sertifikat tanah gratis kepada masyarakat
yang ada di wilayah Kabupaten Sorong. Presiden Joko Widodo didampingi Ibu
Negara Hj Iriana Joko Widodo serta Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil bersama rombongan tiba di ACC pada pukul 08.50 WIT.
Tiba di ACC Presiden Joko Widodo disambut dengan sangat antusias oleh
masyarakat yang telah menunggu kedatangan Presiden dan rombongan. Masyarakat
memadati jalan yang akan dilalui Presiden Joko Widodo, dengan maksud untuk
menyalami Beliau.
Presiden Joko Widodo yang terkenal
dengan kesederhanaan dan jiwa sosial yang tinggi ini, melayani setiap uluran
tangan dari masyarakat dan menyalami mereka satu per satu. Acara penyerahan
sertifikat tanah untuk rakyat ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Gubernur Provinsi Papua Barat Drs
Dominggus Mandacan dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas
kunjungan yang kelima dari Presiden Joko Widodo di wilayah Provinsi Papua
Barat. Gubernur juga berharap agar Presiden Joko Widodo dapat mengunjungi kembali
Provinsi Papua barat, khususnya di daerah selatan (Kaimana/Fakfak). Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil
melaporkan bahwa yang menerima sertifikat tanah saat ini adalah masyarakat
Kabupaten Sorong, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan.
Presiden Joko Widodo sebelum
menyampaikan sambutan, meminta masyarakat mengangkat sertifikat dan menghitung
jumlah sertifikat yang ada. “Angkat tinggi-tinggi sertifikatnya, agar Saya
dapat menghitung. Benar atau tidak jumlahnya. 1, 2, 3, 4, 5, …, 1200, 1230
tepatnya dan cocok”, kata Presiden Joko widodo sambil tersenyum (disambut
sorakan masyarakat yang hadir). Lebih lanjut Presiden Joko Widodo menjelaskan
pentingnya memiliki sertifikat tanah, karena banyak yang keluhan diberbagai
wilayah menyangkut sengketa tanah. “Banyak keluhan masyarakat di wilayah
Indonesia menyangkut sengketa tanah. Entah itu antara individu dengan individu,
masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan perusahaan bahkan masyarakat
dengan pemerintah. kenapa? Karena masyarakat belum memegang yang namanya
sertifikat”, jelas Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo menambahkan
bahwa masih banyak masyarakat yang belum memegang sertifikat tanah, oleh sebab
itu masyarakat yang saat ini mendapat sertifikat tanah, selayaknyalah
bersyukur. “Ada orang/perusahaan datang mengaku pemilik tanah, tapi kalau
Bapak/Ibu punya sertifikat kemanapun bahkan sampai ke ranah hukum pasti menang.
Karena sertifikat adalah tanda/bukti hukum atas tanah yang kita miliki. Jadi karena
ini berharga, maka simpanlah sertifikat ini dengan baik”, kata Presiden Joko
Widodo. Presiden Joko Widodo menitipkan pesan kepada masyarakat yang sudah
menerima sertifikat tanah, jika sertifikatnya akan dijadikan agunan ke bank,
kalau bisa dihitung dulu bunga atau setoran bulanannya. Setelah menyampaikan
sambutannya, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyerahkan sertifikat tanah kepada
perwakilan masyarakat.
Diakhir acara penyerahan sertifikat
tanah untuk masyarakat ini, seperti biasa Presiden Joko Widodo mengundang
masyarakat dan bertanya luas tanah yang dimiliki. Dikesempatan tersebut
Presiden Joko Widodo meminta Ibu Magdalena menyebutkan Pancasila dan berhasil
dijawab dengan benar. Akibatnya Ibu Magdalena mendapatkan hadiah berupa 1 buah
sepeda. Hadiah masing-masing 1 buah sepeda juga diberikan kepada Ibu Aksa dan
Adik Catur dari SMPN I Kabupaten Sorong. Selanjutnya Presiden Joko Widodo
menuju bandara DEO dan akan melanjutkan kunjungan kerja ke Nabire Papua. Turut
hadir dalam acara tersebut Bupati Kabupaten Sorong Johny Kamuru, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf A Rodja, Danrem
171/PVT Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono
MA, Danlantamal XIV Brigjen TNI
(Mar) Amir Faisol S.Sos MM, pejabat pemerintah, TNI, Polri serta masyarakat
Papua Barat.
*Jacob Sumampouw