PRESIDEN JOKO WIDODO HADIRI PERINGATAN HARI IBU NASIONAL KE 89 DI WAISAI RAJA AMPAT - Portal Sidak

Breaking News

Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Desember 2017

PRESIDEN JOKO WIDODO HADIRI PERINGATAN HARI IBU NASIONAL KE 89 DI WAISAI RAJA AMPAT

Raja Ampat,PW: Puncak peringatan Hari Ibu Nasional ke 89 yang bertemakan “Perempuan berdaya untuk Indonesia” ini, berlangsung di pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Kelurahan Sapordanco Waisai Kabupaten Raja Ampat (221217). Presiden Ir H Joko Widodo bersama Ibu Negara Hj Iriana Joko Widodo hadir pada acara puncak peringatan Hari Ibu Nasioanal ke 89 tersebut. Hadir juga dalam peringatan Hati Ibu Nasional ke 89 diantaranya: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta Ibu, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan M.AP, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedi permadi SE, Pangkoopsau II Marsekal Muda TNI Yadi Indrayadi Sutanandika beserta Ibu, Kapuspen TNI Mayjen TNI Muhamad Sabrar Fadhilah, Pangdam XVIII/ Kasuari Mayjend TNI Joppye Onesimus Wayangkau beserta Ibu, Danlantamal XIV Sorong Laksma TNI (Mar) Amir Faisol S.Sos MM, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf A Rodja.

Hadir juga beberapa Menteri Kabinet Kerja yaitu: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ibu Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Ibu Retno L.P. Marsudi, Menteri Kesehatan Ibu Nila F. Moeloek, Menteri Kehutanan Ibu Siti Nurbaya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ibu Yohana Susana Yembise, Sekretaris Kabinet Bapak Pramono Anung, Putra Presiden RI Sdr Kaesang Pangarep, Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati SE, tamu undangan serta masyarakat Papua Barat. Menteri PPPA Ibu Yohana Yembise dalam sambutannya menyampaikan bahwa lebih dari 4.000 perempuan-perempuan Indonesia yang berkumpul di WTC, dalam rangka merayakan hari Ibu ke 89. Dimana perempuan Indonesia harus diberdayakan, agar Indonesia akan semakin jaya dan semakin kuat.

Hari ibu yang ke 89 Papua Barat ditunjuk sebagai tuan rumah, khususnya di kabupaten Raja Ampat. Tahun ini negara hadir untuk perempuan-perempuan di daerah-daerah 3T terpencil, terluar dan tertinggal. Untuk menjawab ketimpangan di daerah menuju pemerataan. Kita menyapa mama-mama yang ada di daerah kepulauan, daerah tertinggal, terluar, terpencil dan terisolasi. Dengan membangkitkan semangat mereka, memberdayakan mereka untuk tetap berinovasi bersama-sama membangun bangsa dan Negara. Ini bukti nyata negara hadir untuk mama-mama di tanah Papua. Harapan saya dari hari ulangtahun ibu ke 89 dapat tercipta kesetaraan gender. Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki harus berjalan setara. Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa hari ini kita memperingati hari ibu. Artinya kita memperingati hari mama-mama Papua. Karena mama-mama Papua adalah perempuan Indonesia dan mama mama Papua adalah Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo memanggil 3 (tiga) orang mama-mama Papua yang kepanasan saat berjualan di dekat lokasi kegiatan. “Saya panggil dulu mama yang pakai baju biru, mama yang jual salak. Mana mama yang jual salak? Lho jangan semua maju”, ujar Presiden Jokowi (panggilan akrab Presiden, yang disambut tawa hadirin). Kita ingat bahwa perayaan Hari Ibu di Indonesia adalah perayaan yang sangat istimewa, perayaan yang sangat penting bagi perempuan Indonesia dalam membangun negara dan bangsa. Karena perempuan Indonesia turut berperan dalam memerdekakan Indonesia, karena perempuan Indonesia bekerja dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Sebab itu dalam melangkah ke depan dalam memastikan Indonesia memenangkan persaingan dan kompetisi perempuan Indonesia yang semakin berat, perempuan Indonesia harus semakin berdaya.

Oleh sebab itu saya menyambut baik tema perayaan kali ini perempuan berdaya Indonesia jaya. Sekarang saya bertanya dulu ke Ibu Syana yang jualan salak tentang perempuan berdaya Indonesia Jaya. Salak ambil di kebun atau dibeli dan 1 tumpuk berapa? Ambil dikebun dan 1 tumpuk 30.000 jawab Ibu Syana. Kenapa tidak 10.000? karena salak tidak musim kalau musim bisa 10.000. Keuntungan dari hasil jual salak untuk apa? Untuk makan dan untuk anak sekolah jawab Ibu Syana. Nah ini bagus. Sekarang Ibu Felly jualan apa? Pinang jawab Ibu Felly. Waduh kalau pinang Saya beli untuk apa ini. Fungsinya banyak Pak, untuk penyakit gula, untuk bau mulut dan menguatkan gigi jelas Ibu Felly. Jadi kalau saya makan pinang terus gigi saya pasti kuat, Ibu bisa jamin? Tanya Presiden Jokowi heran dan disambut sorakan. Ibu Felly mengaku keuntungan jualan dipakai untuk makan dan untuk kuliah anak, 1 anak kuliah di Jakarta dan 1 di Bandung. Nah ini juga bagus.

Sekarang ibu Shelina yang jualan sagu. Kepada Presiden Jokowi Ibu Shelina menjelaskan bahwa keuntungan jualan sagu, digunakan untuk bangun rumah (beli seng, papan, semen dll). Nah ini juga bagus. Presiden Jokowi mengatakan pada ketiga Ibu tersebut, bahwa jualan mereka dibeli semua. “Ini namanya perempuan berdaya. Perlu diketahui bahwa di Indonesia ada 9 menteri perempuan dan Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki menteri perempuan terbanyak. Saya tanya ke Rusia ke Presiden Putin berapa menteri perempuan disana? Hanya 1 kita 9. Perempuan di Indonesia benar-benar sudah diberikan ruang untuk berperan dalam pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Dan negara-negara lain bisa dilihat, Amerika belum pernah Presiden perempuan. Indonesia sudah, Ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Keberhasilan kita di bidang pembangunan manusia Menterinya perempuan Ibu Puan Maharani.

Keberhasilan diplomasi internasional Menterinya perempuan Ibu Retno Marsudi. Dalam pengolahan keuangan juga Menteri perempuan Ibu Sri Mulyani Indrawati dan dalam melindungi sumber daya alam laut kita, Menterinya juga perempuan Ibu Susi Pudjiastuti yang sudah 327 kapal yang ditenggelamkan. Kemudian yang berhasil menekan/mengurangi kebakaran hutan di Indonesia Menterinya perempuan juga Ibu Siti Nurbaya. Kemudian mengembangkan usaha-usaha milik negara Menterinya juga perempuan Ibu Rini Soemarno. Dibidang kesehatan, keberhasilan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Menterinya juga perempuan Ibu profesor Nila F Moeloek. Dalam penyaluran bantuan-bantuan sosial juga Menterinya perempuan yaitu Ibu Khofifah Indar Parawansa dan ada seorang Menteri dari Papua dalam meningkatkan perlindungan perempuan dan anak yaitu Mamayo (Profesor Yohana yembise). Acara berlangsung dengan meriah dengan diselingi pembacaan puisi dengan judul “Pesan Ibu Bangsa” oleh para Menteri perempuan.
*Jacob Sumampouw