Kaliam,PW: Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun
Desa (TMMD) ke 99 tidak lama lagi akan berakhir. Oleh sebab itu pembangunan
terus di genjot, agar selesai tepat waktu. Dalam pelaksanaan TMMD ke 99 di
kampung Kaliam Distrik Salawati Barat Kabupaten Raja Ampat, selain sasaran
utama pembangunan rumah ada juga sasaran non fisik. Kali ini satgas TMMD
melaksanakan sosialisasi cara pembuatan pupuk kepada masyarakat Kaliam.
Sosialisasi ini dipimpin Pasiter Kodim 1704/Sorong Kapten Inf Anwar Koli. Kapten Inf Anwar Koli mensosialisasikan
serta mempraktekkan cara membuat pupuk. Dalam sosialisasi ini ada tiga cara pembuatan
pupuk yang dijelaskan, yakni: ramuan organic tanaman (Rotan), ramuan organic ternak/unggas
(Roter) dan ramuan organic hama (Roma).
Dalam mempraktekan
pembuatan pupuk organic ini, Pasiter dibantu beberapa personil satgas TMMD.
Tujuannya agar masyarakat kampung Kaliam dapat lebih mengerti dan memahami cara
pembuatan pupuk dengan benar. Sehingga saat dipraktekkan sendiri, dapat
dilakuka dengan baik. Pasiter menjelaskan bahwa dalam membuat ramuan organic tanaman
(Rotan) membutuhkan bahan-bahan seperti: papaya, semangka, nenas, jagung, gula
merah dan usus ikan. Dan yang menjadi bahan utamanya adalah air beras bekas
cucian beras. Sedangkan bahan-bahan untuk membuat ramuan organic ternak/unggas
(Roter) adalah rumput laut, pisang, nenas, susu murni, yakul, usus ikan, gula
merah, ragi, ragi roti dan air kelapa. Kemudian bahan-bahan untuk membuat
ramuan organic hama (Roma) adalah pinang, serai, daun sirih, daun sirsak, daun
tembakau, bawang putih, cabai kecil dan diberi air bersih secukupnya.
Semua bahan-bahan
tersebut di potong-potong dan selanjutnya di blender agar halus dan dimasukkan
kedalam jerigen (wadah tertutup), kemudian di biarkan selama 14 hari masa
fermentasinya. “Tanda-tanda pembuatan pupuk itu berhasil, apabila baunya
seperti bau tape. Tetapi jika baunya busuk, maka pembuatan pupuk tidak berhasil
atau gagal”, kata Pasiter. Dansatgas TMMD Letkol
Inf Daniel Edger Syaloom Lalawi berharap dengan adanya sosialisasi seperti
ini, masyarakat akan dapat belajar cara membuat pupuk sendiri. “Semoga
masyarakat dapat menyerap apa yang disampaikan Pasiter. Jika masyarakat dapat
menyerap ilmu ini dan diterapkan dengan baik, maka bukan tidak mungkin
masyarakat dapat menikmati hasil yang memuaskan”, kata Dansatgas.
*Jacob Sumampouw