AIR BERSIH MENGALIR, WARGA KAMPUNG KALIAM SEPERTI TEMUKAN BERLIAN - Portal Sidak

Breaking News

Cari Blog Ini

Jumat, 28 Juli 2017

AIR BERSIH MENGALIR, WARGA KAMPUNG KALIAM SEPERTI TEMUKAN BERLIAN

Air bersih di kampung Kaliam
Kaliam,PW: Jauh dari jangkauan keramaian dan lokasi kampung yang sulit di jangkau, menjadikan kehidupan ekonomi masyarakat di kampung Kaliam Distrik Salawati Barat Kabupaten Raja Ampat ini berada dibawah garis rata-rata (standar). Sebelumnya kampung Kaliam ini, jarang bahkan mungkin tidak pernah diperbincangkan dan diketahui masyarakat luar. Hal ini disebabkan oleh faktor jangkauan yang sulit dengan lokasi kampung yang cukup jauh. Dari Kota Sorong harus ditempuh selama ±3 jam menggunakan long boat, begitu juga kalau dari Waisai. Kalau dengan perahu, masyarakat kampung kaliam biasanya membutuhkan waktu 6 – 7 jam untuk tiba di Kota Sorong. hal itu dilakukan hanya untuk membeli berbagai kebutuhan keluarga. Dapat dibayangkan bagaimana kondisi kehidupan masyarakat kampung kaliam ini.

Namun dalam sebulan terakhir, kampung Kaliam ini menjadi pusat perhatian dan mulai diperbincangkan orang. Hal ini dikarenakan kampung Kaliam ini menjadi salah satu lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 99. Program TMMD yang menjadi program rutin dari Mabes TNI yang dilaksanakan setiap tahun ini, untuk mendukung program pemerintah pusat dalam bidang pembangunan di daerah-daerah pinggiran atau pedesaan dan sulit dijangkau. Sehingga dipilihnya kampung Kaliam sebagai tempat pelaksanaan TMMD, dinilai sangatlah tepat. Dan pelaksanaan TMMD di kampung Kaliam ini, tidak terlepas dari kerjasama atau koordinasi yang dibangun antara Kodim 1704/Sorong bersama pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat.

Pada pelaksanaan TMMD ke 99 yang berpusat di kampung Kaliam ini, satgas TMMD yang dipimpin Dansatgas TMMD Letkol Inf Daniel Edger Syaloom Lalawi dan merupakan Komandan Kodim 1704/Sorong ini, mulai memasuki kampung Kaliam sejak bulan Juni dalam rangka masa pra TMMD. Sebelum melaksanakan program TMMD biasanya dimulai dengan beberapa tahap, mulai dari tahap menentukan program, koordinasi dengan pemerintah daerah tujuan pelaksanaan program TMMD, kemudian membuat rencana awal untuk menentukan sasaran, kemudian melakukan pengecekan/survey lokasi sasaran, setelah itu mematangkan program antara pemda dan TNI, sesudah itu masuk dalam dalam penyampaian laporan (pemaparan) seluruh program yang akan dilaksanakan.

Dalam mengerjakan seluruh sasaran program TMMD yang harus dikerjakan dalam 30 hari (sebulan), biasanya diadakan terlebih dahulu Pra TMMD. Dimana pada masa pra TMMD ini dilaksanakan sebelum pembukaan kegiatan TMMD, dengan tujuan agar pada masa pra TMMD anggota satgas sudah mulai mempersiapkan segala keperluan baik material dan kebutuhan-kebutuhan lainnya (sarana dan prasarana). Selain itu, dalam masa pra TMMD biasanya satgas TMMD sudah mulai mengerjakan sasaran program utama yang dinilai berat. Sehingga pada waktu pelaksaan TMMD, semua sasaran yang direncanakan akan dapat diselesaikan. Karena jikalau semua program yang direncanakan tanpa melalui pra TMMD, kemungkinan besar ada program atau sasaran yang tidak dapat diselesaikan.

Program TMMD di kampung Kaliam ini mempunyai sasaran fisik 6 rumah layak huni dengan type 36. Walaupun sebenarnya dalam program akan dibangun 12 unit rumah, namun 6 rumah lainnya dibangun di kampung Pam Distrik Waigeo Barat Kepulauan . Dan selain sasaran fisik pembangunan rumah, di kampung Kaliam ini juga akan dilaksanakan sasaran program non fisik melalui beberapa penyuluhan, antara lain: penyuluhan bela Negara, kamtibmas, kesehatan, kehutanan, perikanan dan kelautan serta diadakan pemutaran film perjuangan dan pembangunan kepada masyarakat. Dari sasaran fisik dan non fisik tersebut, ada juga program tambahan berupa pembangunan pos kamling, perbaikan tambatan perahu, pembangunan 4 unit MCK dan pengadaan/perbaikan saluran air bersih.

Dimana dalam keterangan kepala kampung Kaliam Gasper Fiatali saat pengecekan lokasi beberapa waktu lalu, mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih untuk masyarakat. Menurut Pak Desa (panggilannya), air bersih biasanya tidak mengalir saat kemarau dan diwaktu normal air biasanya keruh (kecoklatan). Sehingga masyarakat kesulitan jika ada pada kondisi tersebut. “kalau air sudah seperti ini, biasanya kami menggunakan perahu untuk mengambil air dari kampung-kampung sekitar. Kalau ambil air di kampung sebelah, membutuhkan waktu lebih dari 1 jam. Karena perahu kecil dan jarak kampung sekitar yang jauh, ditambah lagi biaya operasional yang dikeluarkan besar”, ujar Pak Desa. oleh sebab itu kami meminta agar pengadaan/perbaikan saluran air bersih, dimasukkan dalam program TMMD ini.

Beberapa waktu lalu satgas TMMD melakukan perbaikan saluran air bersih. Setelah melakukan pembersihan dan perbaikan beberapa pipa air yang rusak, akhirnya satgas TMMD dibantu masyarakat kampung Kaliam kembali menikmati air bersih. Walaupun dalam melakukan pembersihan dan perbaikan, satgas TMMD bersama masyarakat harus menghadapi medan yang cukup sulit. Karena air bersih ini dialirkan dari atas bukit yang letaknya sekitar 600 meter dari kampung kaliam. Sehingga satgas TMMD dan masyarakat menaiki bukit sambil memeriksa setiap pipa saluran air yang ada. Setelah itu dilakukan perbaikan-perbaikan. Perwira pengawas (Pawas) TMMD Kapten Inf Salim yang juga Danramil Samate menjelaskan bagaimana perjuangan yang dilakukan satgas TMMD bersama masyarakat, sehingga air bersih dapat dinikmati.

“Pengadaan/perbaikan air bersih adalah salah satu dari sasaran tambahan dalam program TMMD, dan air bersih ini merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat kampung Kaliam ini. Karena sekian waktu lamanya mereka sulit mendapatkan air bersih. Oleh sebab itu satgas TMMD bersama masyarakat melakukan pembersihan setiap jalur yang dilalui pipa air bersih tersebut”, tutur Kapten Inf Salim. Menurutnya satgas TMMD dan masyarakat mulai melakukan pembersihan dari bawah terus dengan perlahan menaiki bukit, mengikuti pipa air. “kami mengikuti pipa dan kami temukan banyak kerusakan yang kemudian diperbaiki. Setelah sampai diatas bukit, kami juga membersihkan kotoran-kotoran yang menghambat jalannya air serta memperbaiki lokasi penampungan dan area sekitar penampungan yang ada di atas bukit tersebut. sehingga air dapat mengalir dengan lancar”, kata Pawas TMMD ini.

Yesaskar Tepinbo tokoh adat kampung kaliam mengaku sangat senang dengan adanya air bersih saat ini. “Saya sangat berterimakasih kepada Pak Dandim 1704/Sorong juga Pemda Kabupaten Raja Ampat melalui Bapak Bupati Abdul Faris Umlati, karena melalui TMMD ini kami mendapat bantuan rumah dan kembali dapat menikmati air bersih. Karena kurang lebih dalam setahun ini, kami sulit mendapatkan air bersih. Kami mendapatkan air bersih jika hujan turun, sehingga masyarakat dapat menampung air. Tapi kalau musim panas kami masyarakat sangat sulit sekali”, terang Yesaskar Tepinbo. “Kalau cari air di kampung sebelah, membutuhkan biaya besar. Sedangkan kehidupan ekonomi kami, masyarakat di kampung ini terbatas. Dengan air bersih ini mengalir kembali, kami masyarakat kampung ini seperti menemukan kembali berlian yang lama hilang”, ujar tokoh adat ini dengan kata kiasan dan raut wajah gembira.

*Jacob Sumampouw